Awal bulan ini, para pemimpin kedua negara bertemu di Pyongyang untuk melakukan pembicaraan yang terpusat pada negosiasi denuklirisasi yang mandek.
Ini terjadi setelah pertemuan bersejarah antara Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong-un pada bulan Juni lalu di Singapura, ketika mereka sepakat untuk bekerja sama menciptakan semenanjung Korea yang bebas nuklir.
BACA JUGA: Pembelot Korut yang Ditembaki Jadi 'Tambang Informasi' soal Rezim Kim Jong-un
Tapi pada Sabtu (29/9), Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menyalahkan sanksi AS karena tidak ada kemajuan sejak pertemuan itu.
"Tanpa kepercayaan di AS, tidak akan ada kepercayaan dalam keamanan nasional kita dan dalam keadaan seperti itu, tak ada cara lain, kami akan melucuti diri kita terlebih dahulu," kata Ri dalam pidato ke Majelis Umum PBB di New York.
(Rahman Asmardika)