“Komoditas-komoditas hebat ada di kita, tetapi kita sebagai bangsa bisa dikatakan sekarang ini kita tekor,” papar Prabowo.
Tak hanya itu, Prabowo pun juga menyoroti terkait melemahnya nilai tukar rupiah yang terus merosot. Ia pun menilai itu menandakan bangsa Indonesia bertambah miskin.
“Kalau mata uang kita merosot itu tandanya kita tambah miskin. Kalau 1 dolar katakanlah 10 ribu lima tahun lalu kalau sekarang 15 ribu berarti kita sekarang tambah miskin. Kita kerja sama, penghasilannya sama, nilainya tidak sama . Nilainya sudah Merosot setengah,” ujarnya.
Meski begitu, Prabowo mengaku tak bermaksud untuk menuding partai atau kelompok tertentu. Ia juga mengakui sempat menjadi bagian elite yang ia maksud.
"Elite itu unsur pimpinan, saya juga bagian dari elite itu karena dulu saya ikut juga percaya dengan neoliberalisme. Saya dulu di Orde Baru, percaya neoliberal itu benar," pungkasnya.
(Arief Setyadi )