Budi menerangkan, kasus tersebut dapat terjadi dengan berbagai pandangan, yaitu bisa unsur disengaja atau ada yang mengubah nama grup itu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kepolisian dan pemerintah daerah, kata dia, berupaya mengungkapnya, terutama yang menyangkut keanggotaannya adalah kalangan pelajar SMP dan SMA.
"Sampai saat ini grup (gay pelajar Garut) belum bisa dipastikan kebenarannya," ucap dia.
(Hantoro)