JAKARTA – Duta Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan, pernyataan Perdana Menteri Australia mengenai pemindahan kedutaan ke Yerusalem tidak membantu situasi dan penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel.
Dalam press briefing yang digelar di kediamannya di Jakarta, Rabu (17/10/2018) Dubes Lyudmila Vorobyeva menegaskan dukungan dan posisi Rusia untuk solusi dua negara sebagai penyelesaian konflik yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade itu. Dia menyayangkan komentar yang disampaikan oleh PM Morrison mengenai pemindahan kedutaan besar tersebut.
BACA JUGA: Indonesia Kecam Australia yang Pertimbangkan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem
“Rusia dalam posisi mendukung solusi dua negara, sebenarnya serupa dengan posisi Indonesia, dan kami pikir keputusan seperti ini tidak membantu, dalam isu yang rumit dan sensitif ini,” kata Dubes Lyudmila menjawab pertanyaan wartawan.
“Pernyataan semacam itu tidak membantu menyelesaikan isu Palestina.”
Seperti diberitakan sebelumnya, PM Australia, Scott Morrison mengatakan bahwa Australia akan mempertimbangkan pengakuan resmi Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memindahkan kedutaan mereka dari Tel Aviv ke kota suci tiga agama itu. Meski Morrison menyatakan akan mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan negara Palestina, komentarnya mendapat reaksi kurang baik dari beberapa pihak, terutama Palestina dan Indonesia.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan langkah Australia itu akan mengganggu stabilitas keamanan, sementara Menlu Palestina, Riyadh Al Maliki mengungkapkan kesedihannya mendengar komentar dari PM Morrison dan memperingatkan bahwa Australia akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB jika membuka kedutaan di Yerusalem.
BACA JUGA: Reaksi Warga Palestina Terkait Rencana Australia Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem
Status Yerusalem merupakan isu sensitif baik bagi Palestina mau pun Israel.
Jika Australia nantinya memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem, Negeri Kanguru akan mengikuti jejak Amerika Serikat dan Guatemala yang terlebih dahulu memindahkan kedutaan mereka ke sana.
(Rahman Asmardika)