ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi telah direncanakan sebelumnya. Khashoggi tewas setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.
Berbicara di depan anggota partai berkuasa, Partai Keadilan dab Pembangunan (AKP) di Ankara pada Selasa, Erdogan mengatakan bahwa Turki mencari jawaban atas kematian Khashoggi.
(Baca Juga: CCTV Perlihatkan Agen Arab Saudi Memakai Pakaian Jamal Khashoggi yang Dibunuh)
“Jelas bahwa operasi (pembunuhan Khashoggi) tidak terjadi secara tiba-tiba, ini adalah operasi yang dirancanakan,” kata Erdogan sebagaimana dilansir Middle East Eye, Selasa (23/10/2017).
Erdogan mengungkapkan, 15 anggota tim pembunub Khashoggi terdiri dari anggota militer, forensik dan intelijen. Mereka terbang ke Istanbul beberapa jam sebelum Khashoggi dibunuh, menunjukka. Bahwa mereka tahu mengenai perjanjian antara Khashoggi dengan orang di konsulat.
“Atas perintah siapa orang-orang ini datang? Kita mencari jawabannya.”