Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Putra Mahkota Saudi Janji Pelaku Pembunuhan Jamal Khashoggi Akan Dihukum

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 25 Oktober 2018 |08:47 WIB
Putra Mahkota Saudi Janji Pelaku Pembunuhan Jamal Khashoggi Akan Dihukum
Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman. (Foto: AFP)
A
A
A

PUTRA Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengecam pembunuhan Jamal Khashoggi dan menggambarkannya "sangat keji" serta berjanji bahwa keadilan akan terungkap.

Mohammed bin Salman untuk pertama kali mengeluarkan komentar terkait Khashoggi yang dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada tanggal 2 Oktober lalu.

Ia mengatakan "kejahatan itu menyakitkan bagi semua warga Saudi," namun berjanji tak akan membiarkan kasus ini menjadi pemecah hubungan dengan Turki.

Pihak Saudi sebelumnya menyanggah tuduhan bahwa putra mahkota Saudi berperan dalam pembunuhan itu.

Pemerintah Saudi menyebut pembunuhan itu dilakukan "agen-agen liar".

Jamal Khashoggi. Foto: AFP

"Siapa yang berada di balik kejahatan itu akan bertanggung jawab...pada akhirnya keadilan akan terungkap," kata Pangeran Mohammed bin Salman dalam Forum Investasi di Riyadh Rabu (24/10).

Putra Mahkota Saudi ini mengatakan banyak orang yang menggunakan pembunuhan itu untuk memecah hubungan Turki dan Arab Saudi.

(Baca juga: Erdogan: Siapa pun Terlibat Pembunuhan Khashoggi Tak Akan Lolos dari Hukum)

"Tidak diragukan lagi, kerja sama antara pemerintah Turki dan Saudi berjalan baik dan kami tahu bahwa banyak orang yang mencoba menggunakan situasi menyakitkan ini untuk menciptakan perpecahan antara Arab Saudi dan Turki.

"Dan dari sini saya ingin menyampaikan pesan, anda tak akan pernah bisa melakukan itu sepanjang kami memiliki raja bernama Salman bin Abdulaziz," katanya disambut tepuk tangan mereka yang hadir dalam forum investasi itu.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Khashoggi, pengkritik pemerintah Saudi itu adakah korban "pembunuhan politik" yang direncanakan dengan hati-hati oleh perwira intelijen Saudi dan pejabat lainnya.

Foto: Getty Images

Pihak Saudi berusaha menggambarkan forum tetap berjalan seperti biasa, namun Menteri Energi KHalid al-Falih mengakui Selasa (23/10) bahwa terjadi "krisis" terkait pembunuhan Khashoggi.

Putra mahkota Saudi dan ayahnya, Raja Salman, bertemu dengan anggota keluarga Khashoggi Selasa (23/10).

Mohammed bin Salman (33), dianggap sebagai penguasa de facto eksportir minyak terbesar dunia ini. Ia banyak dipuji karena melakukan reformasi namun juga menghadapi kritikan berat karena penanganan terkait Yaman dan Qatar.

Sejumlah pihak banyak yang menyerukan dia mundur menyusul kasus Khashoggi, di tengah kecurigaan ia terlibat.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement