Ingin Kembali Bekerja, Pengantin Baru Jadi Korban Jatuhnya Lion Air JT-610
SURABAYA - Deryl Fida Febrianto (22), warga Surabaya diduga menjadi korban peristiwa kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang berangkat dari Jakarta menuju Pangkal Pinang.
Derly berangkat ke Pangkal Pinang untuk bekerja di salah satu perusahaan pelayaran cargo, keluarga syok mendengar berita bahwa pesawat yang ditumpangi anaknya mengalami lost kontak.
Warga jalan Simo Pomahan Baru, Surabaya ini baru menikah 15 Oktober lalu dengan Lutfiani Eka Putri (22). Sang istri pun mengaku terakhir kontak dengan suaminya itu sekira pukul 06.00 WIB saat tiba di Bandara Soekarno Hatta.
“Tidak ada firasat apapun, tapi saya mengingatkan agar segera mematikan handphone sebelum pesawat tinggal landas,” kata Lutfiani Eka Putri kepada wartawan, Senin (29/10/2018).
(Baca juga: Keluarga Korban Diminta Hadiri Identifikasi Jenazah Lion Air Besok)
Kata dia, rencananya pihak keluarga akan berangkat ke posko crisis center yang didirikan oleh Tim Basarnas di Bandara Soekarno Hatta, Banten.
(Baca juga: Besok Tim DVI Polri Identifikasi Jenazah Korban Lion Air di RS Polri Kramat Jati)
Sebelumnya diberitakan Okezone, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro melaporkan bahwa pesawat itu mengangkut 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi. Termasuk didalamnya ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.
Pesawat dikomandoi Capt Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Pesawat itu hilang kontak beberapa saat setelah lepas landas dan kemudian dipastikan jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat. Pihak Lion Air pun membuka crisis center untuk bagi para keluarga korban.
(Awaludin)
