JAKARTA - Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar memastikan, tim SAR telah mendeteksi benda besar panjangnya sekira 20 meter di dasar perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, diduga bagian pesawat Lion Air yang jatuh pada Senin 29 Oktober 2018.
Namun, Basarnas belum berani menyimpulkan bahwa benda yang ditemukan KRI Rigel-933 itu merupakan bangkai Lion Air nomor penerbangan JT-610 yang sedang dicari. Saat ini baru sebatas perkiraan.
"Objek yang diperkirakan itu kami tidak boleh menduga hasilnya akan kita tunggu pada pukul 19.00 WIB. Ini memang diperkirakan bagian besar dari target yang kita cari, bodi pesawat ini kita tunggu dan sedang dalam proses pencarian," kata Didi dalam konferensi pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi tengah berada di sekitar lokasi penemuan benda sepanjang 20 meter itu dengan menaiko KRI I Gusti Ngurah Ray.
(Baca juga: KNKT Angkut Serpihan Lion Air yang Ditemukan di Laut)
Selain itu, sekitar 100 orang dari tim penyelam telah diterjunkan di lima titik pencarian di kawasan Tanjung Pakis, Karawang. Proses pencarian pun telah diperlebar dengan radius 15 nautical miles.
(Baca juga: Cari Lion Air, Kapal Perang RI Deteksi Ada Benda Besar di Perairan Karawang)
Didi melanjutkan, saat ini seluruh Tim SAR Gabungan tengah bekerja untuk mencari bangkai Lion Air JT-610 itu. Sebanyak 49 kantong jenazah juga telah berhasil dikumpulkan dalam operasi pencarian di hari ketiga ini.
"Tim SAR Gabungan yang dikeragkan pada hari ketiga ini itu terdiri dari kekuatan Basarnas dan dibantu dari kekuatan TNI AL, AU, AD, Polri, KPLP, Bea Cukai. Kurang lebih 1000 orang yang terbagi di air, udara, maupun di darat dan stand by," tandasnya.
(Salman Mardira)