Turki terus meningkatkan tekanan terhadap Arab Saudi untuk memberikan jawaban sementara penjelasan resmi senantiasa berubah mengenai nasib Khashoggi.
Baca: Jaksa Arab Sebut Pembunuhan Jamal Khashoggi 'Direncanakan'
Baca: CIA Dapati Rekaman Penyiksaan dan Pembunuhan Jamal Khashoggi
Beberapa minggu setelah kejadian itu, Riyadh mengakui bahwa jurnalis tersebut dibunuh di konsulat oleh tim yang terdiri dari 15 agen Saudi. Selasa, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Riyadh untuk mengungkapkan siapa yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Para pejabat Turki, termasuk Erdogan, berulang kali mengeluh bahwa Arab Saudi telah menghalangi penyelidikan dengan menolak untuk mengungkapkan bukti-bukti kunci seperti keberadaan jasad Khashoggi.
Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman, yang sering dikritik oleh Khashoggi dalam kolomnya di Washington Post, memuji kerjasama “unik” antara kedua negara hanya beberapa hari sebelumnya.
(Rachmat Fahzry)