Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mantan Pilot Telisik Kejanggalan Manifes di Pesawat Lion Air PK-LQP

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Minggu, 04 November 2018 |07:16 WIB
 Mantan Pilot Telisik Kejanggalan Manifes di Pesawat Lion Air PK-LQP
Foto Ilustrasi Okezone
A
A
A

JAKARTA - Seorang mantan pilot, Capt John Brata turut menelisik manifes penumpang pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Diduga, ada kejanggalan dalam manifes penumpang pesawat tersebut.

Kejanggalan manifes penumpang pesawat PK-LQP terungkap setelah seseorang yang bernama Arif Yustian ‎dikabarkan ikut dalam penerbangan itu. Namun ternyata, nama Arif Yustian ternyata tidak tercatat dalam manifes penumpang.

Arif Yustian ditugaskan oleh perusahaannya, PT Sky Pasific Indonesia untuk menggantikan rekannya, Krisma Wijaya terbang ke Pangkal Pinang. Sebab, Krisma Wijaya telah mengundurkan diri dari perusahaannya.

Namun, yang tercatat dalam manifes penerbangan itu justru nama Krisma Wijaya bukan Arif Yustian.

 (Baca juga: 104 Kantong Jenazah Korban Pesawat Lion Air Berhasil Dievakuasi)

lio

Menurut Capt John Brata, data manifes harusnya sesuai dengan tiket yang sudah dibeli oleh si penumpang. Sehingga, jika ada perbedaan nama penumpang di dalam manifes, artinya ada kecurigaan tersendiri dalam mencatat atau mendata penumpang.

"Nah kalau manifest itu lain. Itu kenakalan, kalau menurut saya itu sudah keseluruhan, saya terus terang aja nih, jadi kan itu dituliskan‎ 190, tapi yang tertulis 170, jadi yang 20 lagi ini bisa saya bilang dicuri, caranya gimana? Ya mereka bisa atur dari tiketnya seolah-olah diambil dan itu dibagi semua," ungkap John saat berbincang dengan Okezone, Minggu (4/11/2018).

 (Baca juga: Pencocokan DNA Masih Jadi Cara Ampuh untuk Identifikasi Jenazah Korban Lion Air)

Purnawirawan Kepolisian yang kini menjadi pengamat penerbangan itu menjelaskan proses pendataan manifes penumpang dalam sebuah pesawat. Dimana, sebelum pesawat diberangkatkan, ada petugas khusus yang mengecek jumlah penumpang.

"Manifest itu disiapkan oleh flight operation officer, nah itu didata, pesawat beratnya berapa, muatnya berapa, nanti terus dibuat grafik, aturan penumpang, kargo sudah diatur, itu manifes ditulis," katanya.

"Jadi artinya yang menandatangani seorang Kapten, dicek, dilapor ke yang melapor, orang sistem bilang ada berapanya, nanti diitung lagi oleh pramugari. Tapi kalau ditulis 170, sedangkan 190 itu kan berarti ada permainan," pungkasnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement