Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perebutan Ikan Disebut Bisa Memicu Perang di Masa Depan

ABC News , Jurnalis-Senin, 05 November 2018 |09:10 WIB
Perebutan Ikan Disebut Bisa Memicu Perang di Masa Depan
Peledakan kapal pelaku illegal fishing. (Foto: Rudi Hartono/AFP)
A
A
A

BADAN Pangan Dunia FAO menyebutkan satu dari lima ekor ikan yang dikonsumsi saat ini berasal dari kegiatan illegal fishing. Sementara negara-negara penghasil ikan mulai menggunakan kekuatan militernya untuk melindungi aset nasional tersebut.

Sama seperti cadangan minyak, stok ikan juga terkonsentrasi di wilayah tertentu saja. "Minyak merupakan sektor yang sangat dilanda konflik," ujar Johan Bergenas, analis kebijakan publik Washington DC.

Setidaknya 25 hingga 50 persen dari seluruh konflik di dunia, katanya, terkait dengan akses cadangan minyak tersebut. Bergenas mengidentifikasi kesamaan antara sumber daya minyak dan stok ikan.

"Pasokannya terkonsentrasi. Timur-Tengah memiliki hampir separuh pasokan minyak mentah dunia," kata Bergenas kepada ABC.

Sementara untuk stok ikan dunia, katanya, kawasan Pasifik tengah menguasai 60 persen cadangan tuna, komoditas yang kini sangat diincar. "Satu miliar manusia hari ini mengandalkan makanan laut sebagai sumber protein utama," ujarnya.

Dia menguraikan bahwa di masa lalu satu sumber konflik paling umum lebih pada akses ke sumber daya alam. "Kita telah berperang memperebutkan lahan pertanian, rempah-rempah, gula dan berbagai sumber daya alam lainnya. Jadi ikan, mengapa tidak?" kata Bergenas.

Menurut dia, penegakan hukum atas batas-batas wilayah perairan bukanlah perkara mudah bagi negara kecil. Namun bagi negara besar, hal itu tak begitu sulit dilakukan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement