MANGUPURA – Pengendalian konsumsi rokok tidak hanya bisa dilakukan melalui upaya peningkatan cukai. Kepemimpinan dalam mengendalikan dan menekan peredaran rokok juga merupakan faktor penting.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Indonesia, Anung Sugihantono, mengemukakannya usai pembukaan The 2018 Asia Pacific Tobacco Control Leadership Program yang diselenggarakan pada 4–9 November 2018 di Grand Inna Kuta Hotel.
Ia mengatakan, forum yang sedang digelar sejatinya merupakan rangkaian dari pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan pengendalian rokok. Tetapi, forum ini menitikberatkan pada aspek-aspek makro kebijakan pemerintah.
"Sekarang kita bicara tata caranya, leadership atau kepemimpinan, bagaimana seorang di mana pun, di posisi apa pun, agar bisa menjadi agen pembaru dalam pengendalian rokok ini. Ini hal bagus," tegasnya didampingi Asisten I Pemerintah Provinsi Bali IB Subiksu dan Deputy Regional Director The International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (The Union) Asia Pacific Tara Sing Bam.
Dia menerangkan, forum ini menjadi penting dan momentum meningkatkan peran kepemimpinan di masing-masing tingkatan sesuai kemampuan dan kapasitasnya. Sehingga, bisa memberikan efek kepada orang atau institusi atau mempengaruhi kebijakan yang bisa menghilangkan atau paling tidak mengurangi konsumsi rokok di kawasan Asia Pasifik.