Jeritan Keluarga Korban Lion Air JT-610 Butuh Bantuan Psikolog
PANGKALPINANG - Duka nestapa masih menyelimuti keluarga korban pesawat Lion Air JT-610 di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Mereka berharap adanya bantuan psikolog untuk memulihkan mental anak, istri, orangtua dan sanak famili yang terpukul atas musibah tersebut.
"Cobaan ini sangat berat dan percaya korban masih hidup, tapi apa mau dikata mereka meninggal dalam kecelakaan pesawat ini," kata salah satu anggota keluarga jenazah korban Eryanto, Syamsudin Basari saat prosesi serah terima jenazah di posko crisis center Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Selasa (6/11/2018).
Oleh karenanya pihaknya berharap pemerintah daerah memfasilitasi bantuan psikolog untuk memulihkan mental, psikologis keluarga korban yang terpukul dan terpuruk menerima takdir Allah SWT.
"Kejadian ini tidak disangka, tragis dan tidak terfikirkan oleh manusia dan menyita perhatian masyarakat dunia yang menewaskan orang-orang tercinta yang mempengaruhi jiwa-jiwa keluarga korban," tuturnya.
Menurut dia, saat ini keluarga korban hanya dapat mendoakan arwah-arwah dan amal ibadah korban diterima Allah SWT dan keluarga ditinggalkan tetap tabah.
