TANGERANG SELATAN - Baru-baru ini, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menerbitkan buku berjudul Paradoks Indonesia. Di buku tersebut Prabowo menjelaskan bahwa rakyat Indonesia hidup miskin padahal ada di dalam negara yang kaya. Menurut Prabowo, yang menjadi permasalahan utama negeri ini adalah utang luar negeri yang menumpuk.
Menanggapi hal tersebut, Tenaga Profesional Bidang Ekonomi dan Strategi Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Panutan Sulendrakusuma mengungkapkan, memasuki tahun politik pemahaman ekonomi terkait utang luar negeri kerap dikaitkan untuk menyerang kelompok tertentu. Padahal kedua persoalan tersebut tidak memiliki hubungan satu sama lain.
Pengertian utang luar negeri yang dimiliki Indonesia dalam jumlah banyak menciptakan persepsi negatif di tengah masyarakat. Padahal isu tersebut dihembuskan untuk menyerang kelompok lain jelang pelaksanaan Pilpres 2019 mendatang.
Kenyataannya, pinjaman luar negeri demi pembangunan infrastruktur dan pemerataan ekonomi dalam negeri yang bisa dinikmati masyarakat.