Persoalan utang yang selama ini dibesar-besarkan, pemerintah sudah memperhitungkan dampaknya. Dan kebijakan yang diambil, tentunya memiliki kajian tersendiri yang tentunya tidak akan dibebankan kepada rakyat.
Meski demikian, kalimat utang memiliki konotasi yang kurang nyaman didengar. Istilah utang, menurut Panut, secara kultural menginterpretasikan kegiatan ekonomi.
Sebetulnya, masih kata Panut, utang dalam pengertian ekonomi adalah mempertemukan antara pihak-pihak yang memang kelebihan uang.
“Contohnya utang luar negeri. Mendengar istilah utang terkadang memiliki konotasi yang kurang baik bagi masyarakat. Kalau boleh menceritakan, sewaktu saya mahasiswa kiriman dari orang tua terlambat kemudian saya utang ke kantin di sekolah. Apakah saya utang di kantin tersebut salah?,” kata Panut, Rabu (7/11/2019).