JAKARTA – Kapolsek Penjaringan, AKBP Rachmat Sumekar mengungkapkan dari hasil pemeriksaan sementara pelaku penyerangan polisi di Polsek Penjaringan, Jakarta Utara, tidak terkait dengan terorisme.
Rachmat memastikan, pelaku yang diketahui bernama Rohandi itu tidak terlibat dalam kelompok teroris atau radikalisme apapun sehingga, kata dia, tidak ditemukan adanya aksi radikalisme.
"Tidak ada, dia tidak tergabung dengan kelompok apapun (terorisme)," katanya saat dihubungi, Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Menurut Rachmat, pelaku mengalami depresi lantaran penyakit yang dideritanya selama ini tidak kunjung sembuh. Sehingga, kata dia, motifnya ingin mengakhiri nyawanya dengan melakukan penyerangan kepada polisi, bukan aksi terorisme.

"Yang nyerang orang yang sedang depresi karena operasi getah bening tidak sembuh dan tidak bekerja makanya dia mau mati, tapi dengan cara nyerang polisi supaya ditembak," kata Rachmat.
Diketahui, penyerangan tersebut, sekira pukul 01.35, korban sedang melaksanakan tugas piket di SPK. Ketika itu, secara tiba -tiba datang seorang pengendara dengan mengendarai kendaraan roda dua yang merupakan pelaku penyerangan.