JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo, Ahmad Rofiq menyebut pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak punya konsep dan gagasan untuk ditawarkan kepada masyarakat sehingga beberapa kali blunder saat berkampanye.
Menurut Rofiq, sedikitnya ada tiga kasus yang diakui oleh kubu Prabowo-Sandi sebagai kesalahan sehingga minta maaf, diantaranya hoaks Ratna Sarumpaet, pidato tampang Boyolali dan melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
(Baca Juga: Prabowo: Pilpres 2019 "Hantu" Dilarang Ikut Memilih)
"Kami menilai bahwa dengan kesalahan yang berkali-kali itu membuktikan bahwa tim di sana tidak mempunyai konsep apa-apa, kita melihat miskin gagasan, miskin wacana," ungkap Rofiq kepada Okezone, Kamis (15/11/2018).
Rofiq menjelaskan, kesalahan itu terjadi karena Prabowo-Sandi maupun timnya tidak memiliki konsep yang jelas, sehingga apa yang disampaikan kepada masyarakat bersifat aksidental dan bahkan menyinggung orang-orang tertentu.
"Kalau kita melihat memang tidak ada satupun konsep yang ditawarkan kepada rakyat, jadi aksi-aksi aksidental atau pidato-pidato yang sifatnya nyeplos itu tanpa ada perhitungan," tegasnya.