JAKARTA - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Ahmad Rofiq mengatakan, pihaknya semakin yakin jagoannya akan mudah memenangkan petarungan Pilpres 2019 mendatang.
Menurut Rofiq, selama ini kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sering blunder saat berkampanye. Buktinya, sudah tiga kali Prabowo-Sandi meminta maaf kepada publik dalam kurun waktu satu setengah bulan atau sejak masa kampanye dimulai.
(Baca Juga: 3 Kali Minta Maaf, Perindo: Bukti Kubu Prabowo-Sandi Tidak Punya Gagasan)
"Dengan kesalahan-kesalahan itu maka rakyat akan memberikan penilaian dan kami akan dengan gampang memenangkan pertarungan kali ini," kata Rofiq kepada Okezone, Jumat (16/11/2018).
Rofiq menjelaskan, permintaan maaf itu menunjukkan bahwa Prabowo-Sandi mengakui kesalahannya. Kesalahan itu terjadi sebagai bukti bahwa pasangan capres-cawapres itu tidak punya gagasan dan konsep yang ditawarkan kepada masyarakat.
Dengan sendirinya, lambat laun masyarakat akan mengetahui kualitas pasangan capres-cawapres yang bertarung saat ini. Rofiq memastikan hanya Jokowi-Ma'ruf Amin yang paling cocok memimpin bangsa Indonesia.
"Memilih pemimpin itu harus ada sesuatu yang ditawarkan, konsep apa dan kemajuan apa yang akan diberikan bukan melakukan kesalahan-kesalahan yang remeh-temeh bgini, yang kecil saja tidak mampu mengelola bagaimana nanti kalau mengelola negara yang sebesar ini," tegasnya.
(Baca Juga: Hasto: Prabowo-Sandi Jangan Manfaatkan Kultur Rakyat Indonesia yang Pemaaf)
Sekadar informasi, berdasarkan rangkuman Okezone setidaknya terhitung sudah tiga kali pasangan Prabowo-Sandi meminta maaf kepada publik dalam kurun waktu satu setengah bulan atau sejak masa kampanye dimulai.
Pertama, kasus berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet, kedua soal pidato kontroversi Prabowo yang menyebut tampang Boyolali dan kasus Sandiaga yang melangkahi makam ulama sekaligus pendiri NU saat berziarah.
(Fiddy Anggriawan )