TANGERANG - Seringnya Presiden RI Joko Widodo menjadi bulan-bulanan korban hoaks, membuat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Kepala BSSN Djoko Setiadi dalam hal itu, pihaknya memastikan terus membangun kerjasama. "Kalau soal itu kami selalu bekerja sama dengan berbagai pihak salah satunya dengan Bareskrim, tentunya tujuannya kita semua satu mengkondisikan media ini benar-benar aman dan nyaman," ujarnya, Alam Sutera Kota Tangerang, Sabtu (24/11/2018).
Baca juga: Jokowi Ingin Tabok Pembuat Hoaks PKI, TKN: Itu Ungkapan Penuh Kegemasan
Dikonfirmasi mengenai keterkaitan penyebar hoax yang memiliki keterkaitan satu sama lain, lanjut Djoko, dia menyebutkan bahwa hal itu adalah suatu dinamika.
"Itu dinamika, perkembangan selalu ada. Kegiatan di media sosial kita gak bisa memastikan berapa-berapa itu kan selalu meningkat mereda atau menurun," tuturnya.
Baca juga: Jokowi Geram Difitnah PKI: Mau Saya Tabok Orangnya
Djoko berharap, masyarakat pengguna sosial media agar turut menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan bersosial di dunia maya, khususnya pada penggunaan sosial media. "Kami mengimbau itu tadi agar masyarakat bersosial media dengan santun dan baik," tutup Djoko.
Diketahui sebelumnya, BSSN telah menggandeng berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kolaborasi deteksi dan tanggap darurat insiden serangan siber nasional. Pihak yang ada dalam kolaborasi itu yakni Honeynet Project, Universitas Swiss German dan Universitas Syiah Kuala.
Baca juga: Serangan Siber Jelang Pemilu, Kepala BSSN: Ancaman Mulai Bertaburan
Dalam kerjasama tersebut, mereka melakukan nota kesepahaman terkait penelitian dan pengembangan akademis, dalam mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di bidang keamanan siber dan sandi.
(Fakhri Rezy)