PURWAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai, saat ini kubu lawan politik sedang menjalankan politik standar ganda. Salah satunya, terlihat dari pernyataan Prabowo terkait isu pemindahan kantor Kedutaan Besar Australia untuk Israel.
Menurut dia, sikap permisif Prabowo terhadap kebijakan luar negeri Australia menurut Dedi, merupakan bentuk inkonsistensi pengolahan isu. Mengingat, selama Prabowo-Sandi dan timnya dikenal gemar meramu isu keumatan dan keislaman.
Dengan kata lain, selama ini pasangan capres-cawapres itu terkesan pro-islam. Namun, saat ini ada pernyataan yang justru berbanding terbalik dengan sikap terdahulu.
"Saya melihat, memang ada standar ganda dalam politik. Saya kira, di dalam negeri beliau terlihat pro-islam. Sementara, ke luar negeri terlihat pro-barat," ujar Dedi saat berbincang dengan Okezone di Purwakarta, Senin (26/11/2018).
