Beberapa hal yang menggambarkan ketidakamanan dukungan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf adalah kesiapan Prabowo yang sudah pernah menghadapi Jokowi di pilpres sebelumnya.
"Sehingga, Prabowo pasti lebih siap dari sebelumnya. Baik dari sisi isu, tim sukses, finansial, maupun strategi pemenangan," jelasnya.
Selain itu, faktor Sandiaga Uno karena secara elektabilitas cukup tinggi dan sangat dekat dengan elektabilitas Ma'ruf Amin.
"Pelaksanaan pilpres juga masih 5 bulan lagi dan masih banyak yang bisa dilakukan. Pasangan Prabowo-Sandi juga pastinya akan melakukan upaya-upaya yang mengubah pilihan publik. Di antaranya adalah berjanji akan melaksanakan program-program yang di masa pemerintahan Jokowi dianggap gagal. Selain itu, isu agama akan tetap menjadi pendulang suara bagi pasangan Prabowo-Sandi," jelasnya.
(Baca Juga : Tanggapi Survei Median, Kubu Jokowi-Ma'ruf Bakal Yakinkan Swing Voters)
Survei yang digelar oleh Indopol ini dilaksanakan antara 24 Oktober-15 November 2018 dengan melibatkan 1.000 responden dengan tingkah kepercayaan 95 persen dan margin error 3,2 persen.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metodologi multistage random sampling, menggunakan sumber data dari daftar pemilih tetap (DPT) Pilgub Sumatera Utara, dengan proporsi yang menyesuaikan pada variabel demografi masyarakat Sumut.
(Baca Juga : Ketua Pemuda Muhammadiyah Terpilih Tak Mau Seret Lembaganya ke Politik Praktis)
(Erha Aprili Ramadhoni)