"Artinya, kalau tidak terjadi itu belum tentu karena tak ada rencana aksi, namun bisa juga karena efektifnya pengamanan," kata Khairul.
(Baca juga: Terorisme Masih Jadi Ancaman Jelang Natal dan Tahun Baru)
Polri sendiri menerjunkan 94 ribu personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. Dalam hal ini, Polri melakukan operasi pengamanan dengan sandi 'Operasi Lilin'.
Khairul memaparkan beberapa potensi ancaman dan gangguan yang terjadi saat Natal dan Tahun Baru. Antara lain, teror atau kekerasan ekstrem, kekerasan komunal horisontal terkait isu intoleransi, diskriminasi, dan SARA.
"Maupun potensi gangguan keamanan terkait harga pangan, distribusi BBM, tarif dan layanan jasa transportasi," ujar Khairul.
(Qur'anul Hidayat)