Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Suasana Duka Selimuti Keluarga Korban Penembakan KKB asal Toraja Utara

Jufri Tonapa , Jurnalis-Kamis, 06 Desember 2018 |08:33 WIB
Suasana Duka Selimuti Keluarga Korban Penembakan KKB asal Toraja Utara
Keluarga korban penembakan KKB di Papua asal Toraja Utara (Foto: Jufri Tonapa/Okezone)
A
A
A

TORAJA UTARA – Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Anugrah Tandirannu, salah satu korban pembunuhan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Mbua, Nduga, Papua.

Isak tangis keluarga pun pecah begitu mendapat kabar mengenai tewasnya Anugrah. Informasi itu diterima Nelson Selampang, ayah Anugrah saat ditemui di rumahnya di Dusun Poya, Lembang Katun Poya, Kecamatan Kapala Pitu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu 5 Desember 2018.

Nelson mengaku mendapat kepastian tewasnya Anugrah dari korban yang selamat yakni, Martinus Sampe yang saat ini dirawat di salah satu rumah sakit di Wamena, Papua.

“Dia (Martinus) bilang memang iya anak saya ikut tewas dalam kejadian itu. Anak saya waktu itu bertiga dengan Martinus. Pas mau lari, anak saya ditembak,” katanya.

Untuk memastikan kabar tersebut, Nelson kemudian menelefon kakaknya di Papua. “Saya telefon kakak, katanya jenazah anak saya masih di lokasi,” ucapnya.

Seperti diketahui, beberapa hari lalu terjadi pembantaian terhadap 31 pekerja PT Istaka Karya (BUMN) oleh KKB. Mereka dibunuh secara sadis saat membangun Jembatan Kali Yigi-Kali Aurak, Kecamatan Nduga Papua.

Hingga kini, KKB masih menguasai lokasi keberadaan jenazah para pekerja jembatan yang dibunuh di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua.

Pasukan gabungan TNI-Polri akhirnya berhasil menemukan sebanyak 15 jenazah korban pembantaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kali Yigi, Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Rabu kemarin.

Menurut Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kol Jonatan Binsar P Sianipar, rencananya ke-15 jenazah tersebut akan dievakuasi secepatnya ke Timika atau Wamena.

Evakuasi Korban KKB

“Akan kami laksanakan secepatnya, namun semua tergantung cuaca. Kalau cuaca di Wamena bagus, maka akan dibawa ke Wamena. Namun bila tidak, akan dibawa ke Timika,” ungkap Kol Jonatan Binsar P Sianipar di Mako Yonif 756/WMS, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua tadi malam.

Wakapolri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto memastikan jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kemanusiaan di Nduga sebanyak 22 orang, 21 orang di antaranya warga sipil yaitu para pekerja Jembatan Kali Yigi dari PT Istaka dan seorang lagi yaitu prajurit TNI atas nama Serda Handoko.

"Korban meninggal semuanya ada 22 orang, 21 orang warga sipil dan satu orang lagi prajurit TNI," ujar Komjen Ari.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement