Di Facebook dan media sosial, pengunjuk rasa menyerukan “Act IV”. “Prancis sudah muak! Kami akan berada di sana dalam jumlah yang lebih besar, lebih kuat, berdiri untuk orang-orang Prancis. Bertemu di Paris pada 8 Desember, ” ujar tulisan spanduk di salah satu grup.
BACA JUGA: PM Prancis Janjikan Pengamanan Ketat dalam Aksi Protes pada Sabtu Besok
Demonstrasi rompi kuning yang dimulai pada pertengahan bulan lalu dengan cepat tumbuh menjadi pemberontakan yang luas dan terkadang dilakukan dengan kekerasan, melawan Macron, tanpa memiliki tokoh pemimpin formal.
Tuntutan mereka beragam, termasuk pajak yang lebih rendah, gaji yang lebih tinggi, biaya energi yang lebih murah, ketentuan pensiun yang lebih baik dan bahkan pengunduran diri Macron.
Kerusuhan telah mengungkap kebencian yang mendalam di antara penduduk yang tidak tinggal di kota yang melihat bahwa Macron benar-benar tidak peduli dengan golongan pekerja kerah biru dan pekerja kelas menengah. Demonstrasi itu juga semakin menenggelamkan popularitas Macron yang kini hanya berada di angka 20 persen. Mereka melihat bahwa presiden dan mantan bankir berusia 40 tahun itu dengan bisnis yang besar.
(Rahman Asmardika)