Pastinya, kata Zulfitri, Kopus ke depan akan tetap fokus pada permodalan usaha para anggota yang mayoritas merupakan para pedagang di Kota Padang. "Kita menjadi semacam solusi bagi pedagang dalam hal permodalan, ketimbang harus terjerat kelompok rentenir yang juga marak di Kota Padang,” ujarnya.
Yang tak kalah menarik adalah Kopus tidak pernah memiliki satu unit khusus untuk juru tagih. "Kita tidak memiliki dan menyiapkan SDM untuk menagih utang anggota. Kita bermodal saling percaya karena sudah tahu performa masing-masing anggota. Kita selalu membina dan menjalin hubungan secara tatap muka langsung sehingga bisa saling mengenal dan saling memahami arti hak dan kewajiban. Yang resminya kita selalu bertemu dalam Rapat Anggota Tahunan yang rutin digelar setiap tahunnya,” jelas Zulfitri.
Saat disinggung mengenai kinerja LPDB-KUMKM, Zulfitri mengapresiasi sistem pelayanan yang diberikan selama ini oleh Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Koperasi dan UKM tersebut. Menurutnya, seluruh koperasi di Indonesia sangat membutuhkan kehadiran lembaga ini sebagai solusi pembiayaan. Harapannya kedepan, proses pengajuan pinjaman/pembiayaan bagi koperasi dapat lebih dipermudah.
“Harapan saya, proses dipersingkat dan plafon kredit diperbanyak. Terlebih lagi track record Kopus kan sudah terbukti baik,” imbuhnya.
(Fahmi Firdaus )