"Paling terdampak adalah masyarakat lelah. Ini harusnya koreksi dan refleksi kedua paslon. Jangan sampai masyarakat kejenuhan dan kelelahan dari diskursus harapan masyarakat," tutur Titi.
(Baca Juga : Bawaslu: Ada 192.129 Dugaan Pelanggaran Kampanye Pemilu 2019)
Dalam kesempatan yang sama, Pakar Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, mengatakan empat bulan masa kampanye seharusnya bisa dijadikan Paslon dan tim sukses untuk menyajikan program dan gagasan unggulan di masyarakat.
"Empat bulan masih memadai dan memastikan medium kampanye termasuk metodenya dioptamliasasikan minimalkan agresivitas verbal beralih ke program," ujar Gun Gun.
(Baca Juga : Baliho Demokrat Dirobek, SBY: Saya Bukan Capres, Tidak Berkompetisi dengan Jokowi)
(Erha Aprili Ramadhoni)