Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tepis Foto Pencitraan, Arya Sinulingga: Ferdinand Lupa Siapa Dewa Pencitraan di Indonesia

Achmad Fardiansyah , Jurnalis-Rabu, 26 Desember 2018 |18:59 WIB
Tepis Foto Pencitraan, Arya Sinulingga: Ferdinand Lupa Siapa Dewa Pencitraan di Indonesia
TKN Jokowi-Maruf menepis tudingan Jokowi melakukan pencitraan (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menepis anggapan Jokowi pencitraan melalui foto saat meninjau lokasi tsunami di Banten, saat Jokowi tampak sendirian meninjau lokasi tsunami tidak dibuat-buat.

"Pak Jokowi ke mana pun dia pergi pasti minta waktu sendiri. Apakah mengambil waktu sendiri itu salah?" kata Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (26/12/2018).

Ia pun membantah pernyataan Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean yang menuding foto Jokowi sendiri di lokasi terdampak tsunami di Banten sebagai pencitraan dan direncanakan.

(Baca Juga: Jokowi Perintahkan Tanggap Darurat Tsunami Banten Cepat Dilakukan)

Arya pun heran dengan tudingan Ferdinand. Bagi Arya, tokoh yang kerap melakukan pencitraan ialah bos Ferdinand sendiri.

"Ferdinan Hutahaen itu aneh dia ngomong soal pencitraan. Dia lupa siapa dewa pencitraan di Indonesia ini. Siapa coba, bosnya. Kok ada-ada aja. Ferdinan Hutahaean ini apa karena baru masuk ke Demokrat apa dia lupa. Kemana aja bro. Dewa pencitraan tuh harusnya Ferdinan bertanya kepada rumah tangga sendiri. Makanya Ferdinan jangan terlalu galak. Natal kok galak. Natal itu damai sejahtera," ujar Arya.

Diketahui, Ferdinand menuding Jokowi pencitraan karena berfoto sendiri di lokasi bencana tsunami di Banten. Ia menilai foto itu terencana. Tudingan ia sampaikan melalui cuitan di Twitter-nya @Ferdinand_Haean, Senin, 24 Desember 2018.

"Pose-pose foto ini memuakkan, tampak sengaja diatur banget. Masa Presiden sendirian tidak ada yang di samping? Artinya yang lain disuruh minggir dulu demi kepentingan foto-foto. Yang begini mau mimpin lagi? Maaf pak..!! Bangsa ini tidak butuh pose2 foto-fotoan. Bangsa ini butuh ekonominya maju..!!,"

Politisi PPP yang juga Wakil Ketua TKN Arsul Sani juga menegaskan setiap presiden itu punya style sendiri-sendiri. Dia lalu memaparkan bagaimana Gus Dur dan SBY ketika menjabat sebagai presiden.

"Pak Jokowi kalau berkunjung ke daerah kalo yang saya tahu yang saya ikuti memang kadang-kadang beliau misah mau ke situ aja. Mau melihat ini sendiri. Yang kalau itu pencitraan direncanakan seolah-olah ini kan tidak terjadi. Gak pernah terjadi. Itu kami alamilah paling tidak di PPP. Sudah dibilang sama protokoler Pak ini setengah jam di sini aja. Tidak juga. Beliau menikmati aja gitu lho. Dari podium sampai mau ke mobil itu bisa sampai setengah jam sendiri karena untuk melayani. Ya itu style masing-masing aja. Jadi gak usah dibilang pencitraan," ucap Arsul.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement