Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelumnya mengungkapkan, polisi belum mendeteksi adanya ancaman teror saat perayaan Natal dan tahun baru nanti. Meski demikian, Polri tetap melakukan langkah-langkah proaktif untuk mewaspadai aksi terorisme. “Tidak ada rencana serangan teror Natal dan tahun baru. Belum ada. Tapi kita akan terus monitor,” tandas Tito.
Selain ancaman terorisme, kata mantan Kapolda Metro Jaya ini, pihaknya juga mewaspadai kasus-kasus konvensional yang ringan namun mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Misalnya copet, calo, premanisme, jambret, tukang hipnotis yang ada di pelabuhan, stasiun kereta api, terminal-terminal bus. “Saya sudah perintahkan kepada seluruh kapolda dan kapolres laksanakan, bersihkan, sehingga masyarakat nyaman masuk tempat publik,” tandasnya.
Kejahatan pencurian sepeda motor atau begal, terutama di daerah Lampung, Sumatera Selatan juga menjadi perhatian. “Saya tekankan khusus kepada kepolisian jajaran Lampung, Sumatera Selatan, tahun ini lebaran saya anggap sukses, karena tidak ada insiden begal di Lampung dan Sumatera Selatan. Caranya bagaimana? deteksi kelompok pelakunya biasanya itu-itu saja. Dekati mereka kalau mereka akan main, tangkap, ada barang bukti, tangkap. Sambil kita perkuat jalur,” ujarnya.
Kasubditwal dan PJR Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Pol Bambang Sentot Widodo mengatakan, salah satu fokus pengamanan Operasi Lilin 2019 adalah mengurai kemacetan lalu lintas. Pihaknya sudah menyiapkan 72.000 personel di seluruh Indonesia. “Bukan hanya polisi lalu lintas, polisi fungsi lainnya juga,” katanya.