Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga membenarkan bahwa kode salam dua jari dengan jari jempol dan telunjuk tersebut memang telah lama digunakan oleh prajurit TNI-Polri angkatan 92, 97, dan Lemhanas angkatan 20.
"Kode tersebut menandakan untuk soliditas, sinergi angkatan untuk mempersatukan. Dan akhir-akhir ini muncul kode itu kembali yang nantinya akan menganggap bahwa TNI-Polri tidak netral," ucap Hadi di tempat yang sama.
Ia menegaskan, TNI-Polri akan tetap menjaga netralitasnya dalam menghadapi kontestasi Pileg dan Pilpres yang serentak berlangsung pada April 2019.
"Saya sampaikan TNI-Polri menjaga netralitas dan simbol-simbol itu adalah untuk kebersamaan, tidak ada maksud lain dan diambil sebelum pasangan calon mengambil nomor urut," kata Hadi.
(Edi Hidayat)