Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BPPT Butuh Rp5 Miliar untuk Revitalisasi 1 Buoy Pendeteksi Tsunami

Antara , Jurnalis-Kamis, 03 Januari 2019 |11:12 WIB
BPPT Butuh Rp5 Miliar untuk Revitalisasi 1 Buoy Pendeteksi Tsunami
Buoy pendeteksi tsunami. (Foto: BPPT)
A
A
A

JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan membutuhkan butuh dana setidaknya Rp5 miliar untuk merevitalisasi satu buoy pendeteksi tsunami agar bisa ditempatkan di Selat Sunda.

Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT Hammam Riza mengatakan, pihaknya terus berupaya merevitalisasi alat pendeteksi tsunami, yang akan dinamai Buoy Merah Putih, supaya bisa segera dipasang di perairan Gunung Anak Krakatau dan sekitarnya.

"BPPT siap untuk menempatkan buoy di sekitar Gunung Anak Krakatau. Buoy ini penting sebagai peringatan dini agar penduduk di wilayah yang berpotensi terkena tsunami memiliki waktu untuk dapat dievakuasi ke shelter terdekat," kata dia, di Jakarta, seperti dikutip dari Antaranews, Kamis (3/1/2019).

Menurut Hammam, revitalisasi satu unit buoy berikut pemasangan dan pemeliharaannya membutuhkan biaya sekira Rp5 miliar.

"Revitalisasi ini ya kita oprek lagi buoy yang dahulu sudah rusak akibat vandalisme. Kita gunakan panel tenaga surya untuk sumber tenaganya, serta kita upayakan semua sensornya lengkap kembali. Butuh waktu, semoga dengan adanya dana khusus bisa lebih cepat prosesnya hingga pemasangan," katanya.

Menurut informasi dari para nelayan, perairan di sekitar buoy biasanya penuh dengan ikan sehingga menarik para nelayan untuk memancing di sekitarnya. Hamam berharap ke depan kondisi itu tidak lagi memicu aktivitas yang bisa menimbulkan kerusakan buoy.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement