Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BPPT Butuh Rp5 Miliar untuk Revitalisasi 1 Buoy Pendeteksi Tsunami

Antara , Jurnalis-Kamis, 03 Januari 2019 |11:12 WIB
BPPT Butuh Rp5 Miliar untuk Revitalisasi 1 Buoy Pendeteksi Tsunami
Buoy pendeteksi tsunami. (Foto: BPPT)
A
A
A

Hitungan awamnya, jika kecepatan gelombang tsunami antara 500–700 kilometer per jam, minimal ada waktu 10–15 menit bagi warga untuk menyelamatkan diri ke tempat penampungan terdekat. Informasi ini sangat penting bagi masyarakat yang bermukim di wilayah yang rentan kena terpaan bencana.

"Masyarakat di pesisir atau wilayah berpotensi tsunami harus memiliki waktu evakuasi yang cukup. Untuk itu dibutuhkan teknologi yang mampu mendeteksi dini yang andal, dalam hal ini ya buoy disertai teknologi lain seperti kabel bawah laut, maupun pemodelan sebelumnya," papar Hammam.

(Baca juga: Banyak Alat Pendeteksi Tsunami Tidak Berfungsi dan Dicuri)

Buoy pendeteksi tsunami. (Foto: AP)

Dia mengatakan, BPPT tidak hanya mengembangkan buoy, tapi juga kabel bawah laut (cable based tsunameter/CBT) untuk meningkatkan akurasi, presisi, dan keandalan deteksi dini tsunami.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement