Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ulat Biasanya Dibasmi, tapi Warga Gunungkidul Justru Menanti

Agregasi Harian Jogja , Jurnalis-Sabtu, 05 Januari 2019 |14:02 WIB
Ulat Biasanya Dibasmi, tapi Warga Gunungkidul Justru Menanti
Sejumlah warga Gunungkidul berburu kepompong ulat pohon jati (Foto: Harianjogja)
A
A
A

GUNUNGKIDUL - Ketika ulat datang dan menyerang tanaman, para petani tentu marah lantaran bisa berakibat gagal panen. Tapi, jika ulat yang datang dengan memakan daun jati di musim penghujan, hal itu justru dinanti warga Gunungkidul, Yogyakarta.

Awal musim hujan menjadi hari-hari yang menyenangkan bagi warga Gunungkidul karena populasi ulat pohon jati meningkat pesat. Mereka berburu kepompong atau ungkrung untuk dijual maupun dimakan sendiri.

Hutan jati di Dusun Kepek, Desa Ngawis, Karangmojo, meranggas karena daun jati habis dimakan ulat. Peristiwa tahunan ini adalah pemandangan menggembirakan karena penduduk setempat bakal punya kudapan gurih.

Setelah daun jati tandas, ulat akan bermetamorfosis menjadi kepompong, dalam istilah setempat disebut ungkrung, dan inilah waktu yang ditunggu-tunggu. Banyak warga masuk ke kawasan hutan jati untuk berburu kepompong.

Di jalan menuju objek wisata Gua Pindul, belasan motor diparkir di pinggir jalan. Para pemiliknya menyebar ke segala arah. Mereka memakai ranting pohon yang mengering untuk mencari ungkrung di bawah pohon jati yang daunnya habis dimakan ulat.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement