JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pelaksanaan kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019 dalam tiga bulan terakhir belum efektif digunakan pasangan calon untuk menyampaikan visi, misi dan program kerja.
Tidak ada satu pasangan calon pun yang sejak awal melakukan sosialisasi dan kampanye terkait visi, misi dan program kerja; sehingga bahan kampanye kedua pasangan calon sejak September 2018 hanya saling membalas hal yang tidak substantif.
"Visi misi itu mestinya sejak awal disampaikan supaya orang (pasangan calon) debatnya pada visi-misi itu. Karena tidak ada bahan yang bisa dikritik, maka yang dikritik akhirnya perilaku, apalah itu, kejadian sehari-hari," kata JK di Kantor Wakil Presiden Jakarta seperti dikutip dari Antaranews.com, Selasa (8/1/2019).
(Baca Juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Jokowi-Ma'ruf 54,9 % & Prabowo-Sandi 34,8 %)
JK mengatakan, selama masa kampanye tiga bulan terakhir, peserta Pilpres 2019 lebih banyak melakukan pengenalan citra diri kepada masyarakat.
"(Kampanye) Sekarang ini baru tahap dikenal lebih jauh, walaupun tentu 'incumbent' Pak Presiden Jokowi itu dikenal tapi yang lain-lainnya kan perlu dikenalkan lebih jauh lagi. Dikenal, disukai, dipilih," jelas JK.