Dia juga mengungkapkan, elektabilitas Jokowi perlahan tapi pasti terus menurun dari angka 60 persen hingga mendekati 50 persen. Mengapa hal itu terjadi? Menurutnya, lembaga-lembaga survei lah yang bisa menjawabnya.
Lebih jauh, Founder Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) itu mengatakan, politik adalah bisnis harapan, siapa yang bisa menjual harapan paling bagus itu yang dipilih.
“Bisnis Harapan ini menjadi perhatian masyarakat. Kan kalau kita lihat Jokowi dan Prabowo enggak ada wow factornya. Pak Jokowi dari 2014 itu gitu-gitu aja, makanya trennya turun terus,” ujarnya.
Di sisi lain jelas dia, Prabowo sejak 2014 penampilannya tidak jauh berbeda. Misalnya dari pakaian, yang dipakai Prabowo biasanya adalah baju berwarna coklat, krem dan putih. Meskipun sekarang ada yang biru.