JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mempertanyakan sikap Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Moeldoko yang mengomentari posko Prabowo-Sandi di Solo, Jawa Tengah.
Menurutnya komentar Moeldoko yang menyebut posko Prabowo-Sandi di Solo merusak pemandangan, kurang tepat, mengingat posisinya sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP).
"Pak Moeldoko timses capres atau KSP sih? Nanggapi kerja-kerja kampanye," kata Dahnil saat dikonfirmasi Okezone, Sabtu (12/1/2019).
Sebagai pejabat pemerintahan, lanjut Dahnil, Moeldoko lebih baik fokus dalam menyelesaikan tugas negara, bukan mengurus kampanye. "Tak elok sibuk menanggapi kontestasi Pilpres," ujarnya.
Dahnil menilai komentar Moeldoko tentang posko Prabowo-Sandi sebagai kemunduran nilai-nilai kesopanan (fatsoen) dari seorang pejabat negara.
Moeldoko (Humas Kemenpan RB)
"Saya menemukan fakta fatsoen kenegaraan yang mengalami penurunan drastis, tidak ada lagi keteladanan dari pejabat publik, semua batas-batas etika tugas kenegaraan dan politik praktis dicampur adukkan," tukasnya.
(Baca juga: Moeldoko Sebut Posko Prabowo di Solo Rusak Pemandangan, PDIP: Itu Psywar Biasa)
Sebelumnya, Moeldoko mengomentari posko Prabowo-Sandi yang dibangun dekat rumah Presiden Joko Widodo di Solo. Sebagai bagian dari timses Jokowi, Moeldoko mengaku tak khawatir dengan adanya posko itu.
(Baca juga: Posko Prabowo-Sandi di Solo, Moeldoko: Merusak Pemandangan Aja)
“Cuma ganggu pemandangan saja," ujar Moeldoko sembari tertawa saat ditanya wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 11 Januari kemarin.
(Salman Mardira)