Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Washington Akui Oposisi Sebagai Presiden Venezuela, Maduro Usir Puluhan Diplomat AS

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 24 Januari 2019 |09:52 WIB
Washington Akui Oposisi Sebagai Presiden Venezuela, Maduro Usir Puluhan Diplomat AS
Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. (Foto: AFP)
A
A
A

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia mengakui pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, sebagai presiden sementara negara tersebut.

Pernyataan Trump ini muncul beberapa menit setelah politikus berusia 35 tahun itu menyatakan dirinya sebagai pemimpin sementara Venezuela di Caracas, pada Rabu.

Puluhan ribu rakyat Venezuela turun ke jalan sebagai protes terhadap Presiden Nicolás Maduro yang dilantik untuk masa jabatan kedua awal bulan ini, melalui pemilu yang dianggap penuh kebohongan oleh kalangan dunia internasional.

Menanggapi pengakuan Trump terhadap pemimpin oposisi, Maduro kemudian memberi waktu 72 jam kepada semua staf diplomat AS di Venezuela agar meninggalkan negara itu.

Perekomian Venezuela mengalami kejatuhan selama beberapa tahun di bawah kepemimpinannya.

Hiperinflasi terus mengguncang ekonomi Venezuela sehingga mata uang Bolivar sama sekali tak berharga.

Dan masyarakat negara itu kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari, utamanya makanan, sehingga memaksa jutaan orang meninggalkan negeri itu.

Apa yang terjadi belakangan?

Dalam sebuah pidato di Caracas, Guaido mengatakan di hadapan banyak orang yang bersorak-sorak, mengatakan aksi protes akan berlanjut "sampai Venezuela menjadi bebas".

"Saya bersumpah untuk secara resmi menyatakan sebagai sebagai penjabat presiden," tegasnya, seraya mengangkat tangan kanannya.

Rekaman video unjuk rasa pada Rabu memperlihatkan para demonstran berhadapan dengan pasukan keamanan Garda Nasional, yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi yang diwarnai pembakaraan kendaraan.

Guaido, yang juga pemimpin Majelis Nasional negara itu, telah meminta angkatan bersenjata - yang sejauh ini mendukung Maduro - agar melakukan pembangkangan terhadap pemerintah.

Di hadapan massa, Guaido berjanji untuk memimpin pemerintahan transisi dan menggelar pemilihan umum yang bebas.

Namun aksi yang dihimpun kelompok oposisi ini, ditandingi aksi demonstrasi oleh massa pendukung Maduro.

Sebelumnya pada Rabu, sekelompok aktivis mengatakan setidaknya empat orang, termasuk anak ramaja berusia 16 tahun, tewas selama aksi protes.

Apa yang dikatakan Presiden Trump?

Dalam sebuah pernyataan, Trump menggambarkan kepemimpinan Maduro "tidak sah" dan mengatakan majelis nasional negara itu, yang dipimpin Guaido, merupakan satu-satunya "simbol pemerintahan yang sah".

"Rakyat Venezuela telah berani berbicara menentang Maduro dan rezimnya dan menuntut kebebasan serta penegakan aturan hukum," katanya.

Dalam pernyataannya, Trump juga mengatakan bahwa AS menganggap rezim Maduro "bertanggung jawab langsung" atas segala ancaman terhadap keselamatan rakyat Venezuela.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement