Di sisi lain, handphone juga menawarkan keterhubungan anak dengan informasi yang sangat luas. Banyak sisi positif gadget, namun apakah gadget membawa dampak positif atau tidak, itu tergantung pada acuan dan pendampingan selama menggunakannya. Rita menambahkan, melarang anak menggunakan gawai sama dengan melarang anak hidup pada eranya.
"Yang menjadi kunci adalah bagaimana orangtua memahami apa itu gawai. Apa aspek positif dan negatifnya, membuat aturan yang tepat, dan memberikan pendidikan literasi digital kepada anak. Anak akan memahami kapan menggunakan HP, menggunakan HP dengan bijak, kapan membuat medsos, bagaimana menggunakannya, aturannya," tutur Rita.
Berdasarkan riset kualitas pengasuhan versi KPAI pada 2015, sebanyak 85,3% ayah melakukan pengawasan mencegah anak mengakses pornografi dari gawai. Sedangkan sebanyak 86,1% ibu melakukan pengawasan serupa sebagaimana ayah. Namun faktanya, didapati 12,5% anak tetap mengakses konten berbau pornografi.
"Data ini menunjukkan ada gap pengasuhan yang diberikan dengan fakta situasi anak," kata dia.