Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polemik 'Indonesia Barokah', TKN: Buletin Kaffah yang Menjurus Makar Kok Didiamkan?

Muhamad Rizky , Jurnalis-Senin, 28 Januari 2019 |06:01 WIB
Polemik 'Indonesia Barokah', TKN: Buletin Kaffah yang Menjurus Makar <i>Kok</i> Didiamkan?
A
A
A

JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Eva Kusuma Sundari menyinggung peredaran Buletin Kaffah yang ditanggapi biasa, dibanding Tabloid Indonesia Barokah. Nama terakhir dinilai telah menyudutkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.

Menurut Eva, Buletin Kaffah dan sejenisnya berisi konten tak berimbang yang menjatuhkan Jokowi-Ma'ruf. Bahkan konten di dalamnya bisa menjurus ke mkar.

"Ada banyak tabloid alternatif yang bahkan luar biasa bisa dikategorikan makar, ya misalkan Kaffah ya, itu jelas-jelas menyerang pemerintah tapi kenapa kemudian kok didiamkan?," kata Eva saat dikonfirmasi Okezone, Senin (28/1/2019).

Foto: Nu.or.id

Foto: Nu.or.id

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu menganggap Tabloid Indonesia Barokah berisi kajian yang mengupas fakta sebagaimana mestinya.

(Baca juga: Soal Tabloid Indonesia Barokah, PPP: Tidak Ada Unsur Kampanye!)

"Analisis yang berbasis kepada argumen logis seperti Barokah malah disoal," kata dia.

Eva juga mengingatkan soal Tabloid Obor yang beredar luar saat Pilpres 2014. Dirinya pun mempertanyaakan soal penyebaran tabloid tersebut yang secara nyata menyerang personal Jokowi.

"Ini sesuatu yang analisisnya umum dari event dan fakta (dipermasalahkan), jadi menurutkan kalau Barokah enggak boleh beredar, maka tabloid sejenis yang menyerang pemerintah itu juga harus diberangus, semata-mata isinya adalah bagaimana soal memperbaiki akhlak bukan politik," gumamnya.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement