JAKARTA - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, telah diberangkatkan tim dari Republik Indonesia (RI) ke Filipina untuk melakukan identifikasi pelaku bom. Sebab, ada dugaan pelakunya warga negara Indonesia (WNI).
Tim yang diberangkatkan terdiri dari personel Densus 88 Anti-Teror, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), serta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"Hari ini Polri (Densus 88 Anti-Teror) bersama BIN , BNPT, Kemlu ke Philipina untuk identifikasi pelaku bom Filipina, karena ada dugaan pelaku bom bunuh diri yang disebut-sebut dari negara Indonesia," ujarnya kepada wartawan, Jakarta, Selasa (5/2/2019).
(Baca Juga: Wiranto: BNPT dan Kemlu Sedang Cek Info WNI Terlibat Pengeboman Gereja Filipina)
Iqbal menjelaskan, identifikasi pelaku bom di Gereja di Pulau Jolo, Filipina menjadi penting untuk mengetahui fakta sebenarnya. Mengingat informasi yang diterima hanya dari media.
"(Anggota yang dikirim) Dari Polri 3 Orang. Pada intinya Indonesia membantu mengungkap walaupun sampai saat ini belum ada fakta yang mengonfirmasi bahwa itu benar warga Indonesia," tuturnya.
Seperti diketahui, Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Indonesia di Manila menyebutkan hingga saat ini belum memberikan kesimpulan atas identitas pelaku pengeboman Gereja di Pulau Jolo adalah WNI. Sebab, saat ini belum ada basis data yang valid.
"Bahwa belum ada basis valid atas pernyataan tersebut dan pihaknya (Filipina) belum mengidentifikasi siapapun sebagai pelaku ledakan di Jolo," kata Duta Besar RI di Manila Sinyo Harry Sarundajang dalam keterangan tertulisnya yang diterima Okezone, Jakarta.
(Baca Juga: 2 WNI Dituduh Ngebom Gereja di Filipina, Wiranto: Berita Sepihak!
(Arief Setyadi )