Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Heboh Bumbu Cabai Kering Sudah Tewaskan 38 Anak di Jakarta, Ini Faktanya!

Ade Putra , Jurnalis-Jum'at, 22 Februari 2019 |05:12 WIB
Heboh Bumbu Cabai Kering Sudah Tewaskan 38 Anak di Jakarta, Ini Faktanya!
Ilustrasi
A
A
A

Data jumlah anak yang meninggal karena difteri didapat IDI dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). IDI menilai data dari IDAI akurat. "Itu data-data dari kawan-kawan IDAI, IDAI ini ujung tombak kita PB IDI di daerah. Kadang-kadang laporan dari IDAI kalau saya mengatakan jauh lebih akurat," jelasnya.

Ilham mengatakan, banyaknya anak-anak yang menderita difteri karena diduga tidak lengkapnya imunisasi yang diberikan. Imunisasi lengkap artinya imunisasi DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) harus dilakukan sebanyak 8 kali sampai usia 19 tahun.

"Lengkap itu imunisasi 4 kali sampai usia 2 tahun, sampai umur 5 tahun DPT 5 kali, sampai unur 19 tahun DPT, DT, Td total 8 kali," sambung Ilham.

Menurut Ilham, seseorang yang sudah mendapatkan 8 kali imunisasi DPT masih bisa terkena virus difteri. Namun kemungkinan terserang difteri bagi orang yang sudah mendapatkan vaksin lebih kecil.

"Dari kutipan pemberitaan itu, diketahui bahwa jatuhnya korban karena penyakit difteri bukan terjadi baru-baru ini. Melainkan pada Desember 2017. Dengan begitu, klaim bahwa daerah DKI Jakarta dan Jawa Barat tengah kejadian luar biasa (KLB) difteri di tahun ini tidak benar," tegas Muhammad Khairil, salah satu moderator grup FB Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH).

Lalu, untuk klaim sumber penyakit difteri adalah tikus, spesifiknya adalah air seni tikus, juga tidak benar. Sebab, penyebab penyakit difteri ialah bakteri Corynebacterium, bukan air seni tikus.

"Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium dan bukan berasal dari air seni tikus. Adapun, penyakit dari air seni tikus disebut leptospirosis. Dengan demikian, klaim pada narasi tidak benar," ujarnya.

Sebagaimana kutipan penjelasan tentang penyakit difteri, difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi kulit.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement