Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dalam 2 Bulan Terakhir, DBD Telah Memakan 207 Korban Jiwa

ABC News , Jurnalis-Jum'at, 22 Februari 2019 |08:22 WIB
Dalam 2 Bulan Terakhir, DBD Telah Memakan 207 Korban Jiwa
Nyamuk Aedes Aegypti (Foto: ist)
A
A
A

Nyamuk di Yogyakarta diinfeksi dengan sebuah bakteri bernama Wolbachia, yang mengubah kemampuan nyamuk dalam membawa dan mentransmisikan penyakit DBD.

Sejauh ini, tim UGM telah melepas sekitar 6 juta nyamuk yang terinfeksi Wolbachia di berbagai tempat di DIY.

"Dulu memang ada pelepasan nyamuk skala terbatas, skala kecil, di Sleman dan Bantul. Dua dusun di Sleman, dua dusun di Bantul. tetapi secara penelitian, skala luasnya itu di kota Yogya, dibagi jadi dua tahap."

"Tahap pertama di daerah Barat dengan daerah kontrol di bagian Timur, Kotagede. Nah yang ditunggu ini, juga oleh WHO, itu adalah di daerah tengah kota Yogya. Itu kami bagi jadi 24 kluster, 12 kluster kami lepas nyamuk dan 12 kluster tidak dilepas," jelas Equatori Prabowo, spesialis media dan komunikasi EDP.

Hingga hampir 7 tahun berjalannya penelitian ini, belum ada hasil pasti yang bisa dibagi oleh para peneliti.

"Kami sekarang masih menunggu hasil, terbukti efektif apa tidak. Kemungkinan proyek ini akan selesai akhir 2020. Awalnya 2018 malah, kemudian diperpanjang jadi 2019, lalu mengacu jumlah kasus secara nasional di 2018 itu turun, jadi secara responden yang kami dapatkan di Puskesmas juga sedikit," papar Equatori kepada ABC melalui sambungan telepon.

"Itu akhirnya jadi alasan mengapa kami perpanjang sampai hari ini," imbuhnya.

Tim peneliti UGM masih terus memantau kejadian kasus DBD di Yogyakarta, yang secara nasional tidak terlalu signifikan

"Kami belum berani menyimpulkan bahwa 'ya ini adalah karena pelepasan nyamuk Wolbachia'."

Ia menuturkan, untuk menuju tahap itu dibutuhkan data yang komplit dan paripurna.

"Karena kami kan harus punya data yang komplit untuk bisa mengatakan 'ya itu memang dari Wolbachia' atau mungkin memang masyarakat sudah melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan lebih teratur, lebih baik sehingga angka kasunya menjadi lebih rendah," tegas Equatori.

(Fakhri Rezy)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement