Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ada Ribuan Anak Eks Anggota ISIS di Irak dan Suriah, Bagaimana Menanganinya?

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 23 Februari 2019 |08:12 WIB
Ada Ribuan Anak Eks Anggota ISIS di Irak dan Suriah, Bagaimana Menanganinya?
Seorang perempuan Prancis dengan anaknya di sebuah kamp Suriah bagian utara. (AFP)
A
A
A

Di mana anak-anak ISIS sekarang?

Sulit mengatakan tepatnya lokasi mereka. Pertama karena mereka paling tidak berada di dua negara: Suriah dan Irak.

Keadaan kamp di Suriah bagian utara terutama sangat buruk, kata Save the Children.

Karena anak-anak ini diasingkan bersama-sama dengan orang-orang yang diduga mantan anggota ISIS, mereka sering kali tidak mendapatkan makanan dan perawatan kesehatan yang diperlukan.

Tetapi lebih dari itu, sejumlah laporan dari dalam kamp menyampaikan gambaran suram intimidasi dan ketakutan.

"Kami berpikir akan menempatkan mereka (perempuan asing) bersama-sama dengan warga Suriah dan Irak, agar mereka dapat beradaptasi," direktur kamp Kurdi di Suriah bagian utara mengatakan kepada France24 pada Februari.

"Tetapi mereka kasar, mereka membakar sejumlah tenda Suriah, mereka menyebut pihak lain kecoa, kafir. Mereka memandang dirinya sebagai Muslim yang sebenarnya, satu-satunya. Jadi kami harus memisahkan mereka."

Para perempuan "kejam" ini terus melakukan teror di daerah terpisah mereka: wartawan kemudian ditunjukkan sisa-sisa tenda yang dibakar.

"Satu orang anak meninggal," kata seorang perempuan asing ke kamera, mengambil sisa-sisa terpal yang hangus.

(AFP)

Anak-anak asing berumur sembilan tahun diajukan ke pengadilan di Irak, sementara ratusan lainnya diketahui dipenjara dengan ibu mereka yang sedang diadili terkait dengan peran mereka di ISIS.

Ini mendesak berbagai negara untuk merepatriasi anak-anak sesegera mungkin.

"Semua anak yang diduga atau memang berkaitan dengan ISIS adalah korban konflik sehingga harus diperlakukan seperti itu," kata Kirsty McNeill dari Save the Children.

Apa yang dilakukan negara untuk memulangkan mereka?

Sampai sejauh ini, hanya sedikit anak asing yang dikembalikan.

Tetapi meskipun terdapat sejumlah hambatan dalam memulangkan mereka, seperti identifikasi, pemerintahan di dunia dituduh menunda hal ini agar tidak perlu mengambil keputusan yang sulit.

Sementara itu, sejumlah keluarga mereka yang masih tinggal di negara asal telah menawarkan untuk menerima anak-anak ini.

Di Rusia terdapat lebih dari 100 anak yang telah dibawa pulang ke anggota keluarganya, sebagian atas permintaan orang tua mereka yang dipenjara. Penerbangan terakhir membawa 30 anak dan Rusia berencana membawa 40 anak lagi bulan ini.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement