"Seandainya itu netral sebagai MUI DKI, maka mestinya tokoh-tokoh itu dari kedua belah pihak, ada semua, ternyata ini kami ikuti dari awal sampai akhir bersama pengurus Masjid Jakarta ini hanya ada satu pihak dari pasangan capres yang satu pihak saja, itu masalahnya," papar Syaefudin.
"Yang kedua, kami melihat MUI itu harus dijunjung tinggi karena sebagai ormas tertinggi di republik ini yang menaungi seluruh umat Islam di Indonesia, apakah itu NU, Muhammadiyah dan segala macam ada di MUI, dinaungi oleh MUI. Maka, kami sangat sedih, kami dari generasi muda, pengurus masjid dan pengurus PTIQ, kami menyayangkan tindakan tersebut," tambahnya.
Oleh sebab itu, Syaefudin dan pihaknya menginginkan agar Ketua MUI DKI Jakarta dicopot dari jabatannya karena dianggap telah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan Marwah Majelis Ulama Indonesia.
"Menurut kami ketua MUI DKI itu telah melanggar AD/ART MUI, untuk itu kami ingin menyampaikan ke MUI Pusat agar segera dicopot ketua MUI DKI yang sekarang, dicopot dari jabatannya karena telah menjatuhkan Marwah Majelis Ulama Indonesia," tegas Syaefudin.
Baca Juga: Mendagri Persilakan Bawaslu Klarifikasi 15 Camat se-Makassar yang Nyatakan Dukung Jokowi
(Edi Hidayat)