"Pertama, open mind by seeing with the fresh eyes. Yaitu membuka wawasan dengan melihat secara langsung apa yang terjadi di lapangan khususnya para pimpinan agar penetapan kebijakan langsung tertuju pada sasaran," ujar Justan.
Kedua, open heart by sensing from the field. Yakni pada saat berada di lapangan, maka kita akan merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat petani. Sehingga kebijakan yang ditetapkan betul-betul focus dan tepat sasaran.
"Dan ketiga, Open Will by presencing bonding to the source. Yaitu enghadirkan diri dalam setiap permasalahan yang terjadi untuk mengoptimalkan keputusan yang diambil," sebut Justan.
Menurut Justan, tahapan ini akan melahirkan aksi yang padu antara pemikiran, hati dan langkah (letting come, enacting, prototyping the new by linking head, heart and hand) tertuju pada capaian sasaran. Konsep ini harus dimiliki oleh Auditor berorientasi revolusi industri 4.0 yang harus menjadi problem solver, Tim Satlak SPI, dan seluruh pegawai pertanian, bila ingin mencapai target dengan tingkat penyimpangan minimal.
"Terlebih Ditjen PSP, sebagai salah satu faktor pendukung utama, dalam mawujudkan target tersebut khususnya dalam penyediaan lahan dan fasilitasi prasarana dan sarana lainnya kepada petani," tambahnya.