MERANGIN – Enam kecamatan di Kabupaten Merangin, Jambi dilanda kebanjiran akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Banjir diduga dipicu akibat maraknya aktifitas tambang emas tanpa izin di sepanjang bantaran sungai di Merangin sehingga sungai jadi dangkal dan mudah meluap saat hujan.
Enam kecamatan yang banjir adalah Muara Siau, Tabir Ulu, Tabir, Nalo Tantan, Pangkalan Jambu dan Pamenang. Ribuan rumah warga terendam. Lahan pertanian seperti sawah juga rusak dan tidak bisa di garap.
"Ini banjir paling parah, biasanya hanya sampai jalan depan rumah saja. Tapi sekarang masuk kedalam rumah tinggi airnya saja sampai 1 meter. Ini akibat dangkalnya sungai batang Tabir yang sering ditambang," kata Zulkipli, warga Desa Lubuk Napal, Kecamatan Tabir, Kamis (28/2/2019).
Desa Lubuk Napal salah satu yang terparah diterjang banjir. Banjir juga merendam sekitar 50 hektare sawah yang siap panen. Petani dipastikan merugi.
"Tinggal menunggu harinya saja untuk panen. Tapi karena terendam banjir tentu saja kami merugi,” ujar Sapli, warga Lubuk Napal.
