Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Balita Meninggal Dunia Terkena DBD, Warga Tangsel Nilai Pemda Lamban

Hambali , Jurnalis-Rabu, 06 Maret 2019 |18:29 WIB
 Balita Meninggal Dunia Terkena DBD, Warga Tangsel Nilai Pemda Lamban
Foto Ilustrasi Okezone
A
A
A

Keluhan yang sama dituturkan Muhamad Itba (32), warga yang tinggal di Jalan Ir H Juanda, Ciputat. Menurut dia, pemukimannya yang terletak tak jauh dari Pasar Ciputat itu, belum tersentuh upaya dari pemerintah dalam meminimalisir penyebaran nyamuk DBD.

"Alhamdulillah belum ada yang sampai meninggal, tapi kalau dirawat karena kena DBD itu banyak warga disini. Umumnya dibawa ke RS swasta, karena ke RSU alasannya penuh. Kita sih berharap pemerintah turun ke bawah buat penanggulangannya, karena kita juga was-was jangan-jangan besok kita yang kena," terangnya.

Dari penelusuran di lapangan, diketahui tak ada angka pasti mengenai jumlah pasien DBD yang tersebar di berbagai rumah sakit. Sementara selama ini, pihak RSU dan Dinas Kesehatan Kota Tangsel hanya merujuk data berdasarkan jumlah pasien yang dirawat di Puskesmas maupun di RSU.

Padahal, pengakuan keluarga korban DBD banyak menyebutkan jika banyak yang memilih berobat ke RS swasta lantaran kapasitas rawat inap di RSU penuh. Bahkan mirisnya lagi, mereka harus mencari RS swasta yang berada di luar wilayah Kota Tangsel.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement