JAKARTA - Menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) di trotoar sudah menjadi pemandangan lazim di Jakarta. Keberadaan PKL di trotoar tentu saja mengganggu kenyaman hak pejalan kaki. Apa upaya Pemprov DKI mengatasi masalah ini?
PKL berjualan di trotoar bukan saja malam, tapi siang juga mudah ditemui. Misalnya seperti di kawasan perkantoran Jalan HR Rasuna Said hingga Jalan Denpasar Raya, Jakarta Selatan.
PKL mengais rezeki di atas jalur pejalan kaki, menawarkan aneka makanan hingga minuman. Orang-orang yang berkantor sekitar jalan itu menjadi pelanggan. Saban jam makan siang di hari-hari kerja, mereka “menyerbu” jajanan PKL di trotoar. Ramainya aktivitas jual-beli di trotar mengganggu pejalan kaki.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta, Adi Ariantara mengakui, PKL berjualan di trotoar Ibu Kota masalah yang harus diselesaikan dengan bijak.
Menurutnya salah satu faktornya adalah banyak perkantoran di Jakarta tak memiliki kantin, sehingga karyawan harus keluar mencari makan dan peluang ini dimanfaatkan PKL dengan menggelar dagangan di trotoar yang mudah diakses.
