Kedua kecelakaan itu mendorong lebih dari 40 negara mengeluarkan larangan terbang bagi pesawat jenis itu, dan melarangnya terbang di atas kawasan udara mereka.
Baca juga: Dari Indonesia hingga AS, Ini 24 Negara yang Larang Pesawat Boeing 737 MAX
Sejak kecelakaan pertama, para penyelidik telah memusatkan perhatian pada sistem anti-stall, yang dalam keadaan normal akan menurunkan hidung pesawat supaya pesawat itu bisa terbang secara normal.
Ketika Kanada hari Rabu (13/3) melarang pesawat jenis itu terbang di kawasan udaranya, menteri Transportasi Marc Garneau mengatakan, fluktuasi vertikal kedua pesawat itu menunjukkan hal yang sama.
Badan Penerbangan Federal Amerika, yang kemudian juga melarang terbang pesawat Boeing-737 itu mengatakan, data satelit dan bukti-bukti lainnya menunjukkan gejala yang sama pada kedua pesawat sebelum jatuh.