Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengasuh Ponpes di Malang Sebut Meteor Jatuh Jelang Ramadan sebagai Tanda Kiamat

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 15 Maret 2019 |05:16 WIB
Pengasuh Ponpes di Malang Sebut Meteor Jatuh Jelang Ramadan sebagai Tanda Kiamat
(Foto: Avirista/Okezone)
A
A
A

BATU - Informasi meresahkan masyarakat beredar di media sosial, salah satunya dengan dimintai membeli pedang dan foto tokoh ulama yang mengatasnamakan Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahu Falahil Mubtadiin, Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Salah satu kebohongan yang disebarkan adalah bahwa ‘kiamat sudah dekat’ yang berujung pada pindahnya 52 warga Ponorogo ke Malang.

Pengasuh Ponpes Miftahu Falahil Mubtadiin, KH. Muhammad Romli lantas menjelaskan, pihaknya meminta jamaahnya membawa perbekalan masing-masing selama berada di Ponpes saat Ramadan. Pasalnya dipercayai, kiamat akan terjadi setelah Ramadan dengan turunnya meteor.

"Jadi di Pondok itu rutin ngaji setiap triwulan menjelang Ramadan untuk menyongsong meteor tadi. Dan mereka diwajibkan membawa bekal masing-masing selama berada di Pondok, kalau setelah Ramadan tidak terjadi apa-apa ya mereka pulang masing-masing," ujarnya.

(Baca juga: Polisi Selidiki Isu "Kiamat Sudah Dekat" yang Resahkan Warga Ponorogo)

Oleh karenanya menurut Gus Romli, setiap orang jika bergabung ke Ponpes diwajibkan membawa makanan dan perbekalan pribadi. "Kalau ini ditafsirkan mereka sampai menjual aset seperti rumah, sapi, dan kambing ya itu saya tidak tahu. Yang jelas saya tidak menyuruh itu," tukasnya, Kamis petang (14/3/2019)

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement