“Kedua tahap itu penting, agar penyelenggaraan seleksi ini dapat berjalan dengan lancar dan aman. Terlebih aspek kesehatan, mutlak dilalui dan dipenuhi oleh para peserta seleksi. Materinya pun sangat lengkap, dari mulai kesehatan bagian luar dan dalam, termasuk pemeriksaan narkoba, kesehatan jiwa dan lain sebagainya,” ujar Kapendam.
“Untuk diketahui, biasanya para peserta banyak yang lalai tentang kelengkapan administrasi, sehingga pernah terjadi terpaksa mereka harus pulang karena kalah bersaing dengan yang lainnya. Kelengkapan administrasi ini seperti ijazah kelulusan, kartu keluarga ataupun surat keterangan domisili, dan lain sebagainya,” kata dia menambahkan.
Jadi, menurut Dino, agar tidak merugikan dirinya sendiri, calon prajurit agar melengkapi segala kelengkapan persyaratan dari awal.
“Saya ingatkan kembali, istilah administrasi ini bukan selama ini yang mengandung konotasi “uang pelicin” namun persyaratan sebagaimana yang tertuang dalam pengumuman maupun pemberitahuan dari Panitia. Namun, jika ada oknum yang mengaku bisa memasukan dengan syarat membayar administrasi (uang pelicin) segera laporkan ke Pomdam ataupun pejabat TNI AD terdekat,” kata dia.
“Ini sebagaimana yang telah ditekankan oleh Pangdam VI/Mulawaran (Mayjen TNI Subiyanto), kita laksanakan seleksi penerimaan prajurit secara transparan, obyketif dan akuntabel,” imbuhnya.
Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan ditahap awal yang dilaksanakan di Korem-Korem, menurut Dino, animo para putra-putri yang berasal dari Kaltim dan Kaltara, khususnya dari wilayah perbatasan, terluar dan pedalaman sangat tinggi.